a. Tugas Tugas Sekretaris
Tugas seorang sekretaris
dapat dikelompokkan ke dalam 8 macam sebagai berikut :
1. Tugas-tugas rutin, yaitu tugas-tugas yang harus dikerjakan setiap hari
tanpa memerlukan perintahkhusus, perhatian khusus atau pengawasan khusus.
Misalnya tugas membuka surat, menerimatamu, menyimpan surat/arsip, menerima
telepon, menyusun dan membuat jadawal pimpinan.
2. Tugas-tugas khusus, yaitu tugas-tugas yang diperintahkan oleh pimpinan
dengan penyelesaian secara khusus dengan dimintai pendapatnya, pertimbangan dan
pengalamannya. Tugas tersebut diberikan karena adanya unsur kepercayaan bahwa
sekretaris mampu menyimpan kerahasiaantugas. Misalnya mengonsep surat
perjanjian antara perusahaan dengan rekanan, menyusun surat-surat rahasia,
menyusun acara pertemuan bisnis, pembelian kado/cinderamata, mengurus
perjalanan bisnis /dinas pimpinan dan sebagainya.
3. Tugas-tugas istimewa, yaitu tugas-tugas yang menyangkut keperluan
pimpinan antara lain.
·
Membetulkan letak alat-alat tulis pimpinan
beserta perlengkapan yang diperlukan
·
Bertindak sebagai penghubung untuk
meneruskan informasi kepada para relasinya
·
Bersama-sama atau mewakili sesorang
menerima sumbangan-sumbangan untuk dana atau keperluan kegiatan lainnya
·
Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau
asuransi dari suatu badan
·
Memeriksa hasil pengumpulan dan/uang atau
uang muka dari instansi yang diberikan sebagai dana kesejahteraan
·
Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai
pendamping pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis
·
Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor
yang perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor
4. Tugas Resepsionis,
yaitu tugas sebagai penerima tamu , antara lain :
·
Menerima dan menjawab telepon serta
mencatat pesan-pesan lewat telepon
·
Menerima tamu yang akan bertemu dengan
pimpinan
·
Mencatat janji-janji untuk pimpinan
·
Menyusun kerja sehari-hari pimpinan
5. Tugas Keuangan, yaitu
tugas mengelola keuangan, antara lain :
·
Menangani urusan keuangan pimpinan dengan
bank, misalnya penyampaian/ penyimpanan uang di bank
·
Membayar rekening-rekening, pajak,
sumbangan dana atas nama pimpinan
·
Mengurus kas kecil, yaitu mencatat dan
menyediakan dana untuk pengeluaran rutin sehari-hari yang jumlahnya relatif
kecil
6. Tugas Sosial, yaitu
tugas amal dan kemasyarakatan, antara lain :
·
Mengurus rumah tangga kantor pimpinan
·
Mengatur penyelenggaraan resepsi untuk
kantor beserta pengurusan undangan
·
Menyumbang untuk amal, bakti sosial
7. Tugas Insidental, yaitu tugas yang dilaksanakan pada waktu dan kedaan tertentu, antara lain :
·
Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan
laporan, pidato atau pernyataan pimpinan
·
Membuat ikhtisar dari berita atau karangan
yang termuat dalam surat kabar, majalah, brosur yang ada kaitannya dengan
kepentingan perusahaan
·
Mengoreksi bahan cetakan seperti brosur,
undangan, prospectus, formulir dan daftar yang dikonsep pimpinan
·
Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi
atau pertemuan
·
Membantu penerbitan intern organisasi
8. Tugas-tugas sekretaris dalam Business Meeting, yaitu tugas sekretaris
dalam mengorganisir suatu pertemuan bisnis. Agar pertemuan dapat membawa hasil
maka pedomannya yaitu :
·
Waktu dan tempat harus dipastikan
·
Makan dan minum disediakan
·
Sediakan kertas kerja, brosur dan alat
tulis
·
Waktu pertemuan hendaknya diatur bebas
dari acara-acara lain
·
Jadwal pertemuan diatur secara baik agar
pertemuan membawa kesan yang menyenangkan
·
Pilihlah hari yang tepat, misalnya antara
hari Selasa, Rabu dan Kamis.
Peranan Sekretaris
1. Tugas Pokok
Peranan seseorang dalam
bidang usaha akan terlihat dari tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Makin
besar wewenang makin besar juga tanggung jawab. Dalam mengemban wewenang
tersebut seseorang akan melaksanakan kewajiban sesuai dengan wewenang yang ada
di pundaknya. Kewajiabn tersebut di laksanakan dalam tugas-tugas pekerjaan.
Makin besar wewenang dan tanggung jawab maka tugas pekerjaannya makin besar
juga. Tugas pekerjaan itu di laksanakan dengan menggunakan tenaga dan
pikirannya. Peranan seseorang nampak dari cara melaksanakan tugas pekerjaan
dengan menggunakan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin.
Peranan sekretaris pada
jenjang manapun, umunya adalah sama yakni, sebagai pembantu yang melaksanakan
tugas pekerjaan guna membantu pimpinan atau organisasi. Sebagai
pembantu pimpinan selaku
sekretaris pribadi ia harus tanggap dalam membantu pimpinan demikian juga
sekretaris yang bertugas membantu organisasi.
Peranan sekretaris
sebagai pembantu tersebut mungkin berupa penyelasaian rutin mempersiapkan
tersediannya fasilitas yang cukup guna kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan.
Tidak jarang pula sekretaris dalam memberi bantuan baik kepada pimpinan maupun
dalam organisasi merupakan kunci keberhasilan pimpinan atau organisasi
tersebut.
Sekretaris merupakan
pembantu pimpinan sejak dari awal sampai tercapai tujuannya. Ia ikut memecahkan
masalah yang dihadapi pimpinan, memberi saran dan pendapat, mempersiapkan
fasilitas guna kemudahan tugas pimpinan, yang akhirnya tujuan
dapat dicapai dengan
hasil tanpa mengeluarkan biaya besar atau atau dengan perkataan tujuan dapat
dicapai dengan sebaikbaiknya.
Sebagai pembantu
pimpinan, maka seorang sekretaris merupakan penghubung pimpinan dengan relasi
atau pejabat yang akan mengadakan pembicaraan juga perlu menciptakan
suasana yang harmonis
antara perusahaan atau organisasinya dengan masyarakat luar. Ia memberikan informasi
kepada pejabat yang akan berhubungan atau masyarakat yan ingin mengetahui
aktivitas organisasi, sehingga akan tercipta yang akan baik dari pimpinan yang
bertanggung jawab atas maju mundurnya organisasi yang di pimpinnya.
Setelah mengerti peranan
sekretaris dalam memberi bantuan pimpinan ecara garis besar maka pernan
sekertaris dalam memberi bantuan pimpinan tersebut diperinci dalam tugas-tugas
yang bersifat protokoler, disamping masih ada tugas pokok yang sesuai dengan
kedudukan sekretaris itu sendiri.
Dalam bahasan ini
ditekankan tugas pokok sekretaris dibidang pelayanan kantor.
a. Menyelenggarkan tugas umum sekretaris untuk meringankan pimpinan seperti
menerima dikte dan penyalinannya menjadi bentuk naskah yang terketik rapi.
b. Menyelenggarakan surat-menyurat dan membuat konsep surat serta laporan.
c. Mengurus masalah pengetikan dan
percetakan, penggandaan.
d. Mencari informasi dan
berkomunikasi.
e. Mengurus ketatausahaan lainnya seperti menata arsip, ekspdisi, urusan
pos dan lain-lain.
Tugas protokoler dapat
disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. Menerima tamu, mengatur perjanjian, menerima pesanan melalui telepon
atau surat.
b. Mempersiapkan rapat formal maupun informal
c. Mengatur jamuan antar pejabat, mengirim surat undangan, memilih tanda
mata untuk acara tukar menukar kenangan.
d. Menghubungkan bawahan dan atasan yang akan merundingkan aktivitas kerja.
e. Mengatur bawahan dan atasan yang akan merundingkan aktivitas kerja.
f. Mengatur penerimaan tanu dengan segala fasilitas yang diperlukan.
Dengan demikian tugas
pokok seorang sekretaris dan selanjutnya masih ada tugas sampingan yang tak
kalah pentingnya guna menunjang tugas pokok tersebut.
2. Tugas Khusus
Tugas yang tidak
termasuk tugas pokok dan tugas protokoler disebut tugas khusus, antara lain ;
a. Pengurusan perjalanan dinas
Tugas sekretaris dalam
pengurusan perjalanan dinas berupa pengurusan rencan, masalah imigrasi
(paspor, visa, health
certificate, dan lain-lain) tiket, akomodasi, hotel dan lain-lain.
KAS KECIL (PETTY CASH)
A.PENGURUSAN KAS KECIL
Guna keperluan yang
bersifat kecil seperti membeli bunga, memesan minum untuk tamu, ongkos parkir
dan lain-lain keperluan sehari-hari. Sekretaris dalam mengurus tugas-tugasnya
diperlukan uang yang siap dapt dipergunakan sewaktu-waktu.
Dan untuk keperluan
tersebut diambil dari dana kas kecil yang menjadi tanggung jawab sekretaris.
Sekalipun dana itu kecil, akan tetapi sekretaris wajib mengurusnya biak-baik
B.TUJUAN DIBENTUKNYA KAS KECIL
Untuk menangani masalah
perlengkapan/perbekalan kantor yang dilakukan oleh suatu bagian di kantor
biasanya berdasarkan langkah-langkah berikut:
·
Untuk
menghindari cara-cara pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak,
yang tidak ekonomis dan tidak praktis.
·
Meringankan
beban para staf dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan
termasuk relasi bisnis pimpinan. Contoh : Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan
untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya
melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
·
Untuk
mempercepat kegiatan atasan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak
terencana.
Pembayaran melalui kas kecil dilakukan
untuk hal-hal sbb:
1. Pengeluaran kas kecil, biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap
terjadi pengeluaran-pengeluaran
2. Pengeluaran kas kecil tidak dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada
staf
3. Bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh pemengang kas
kecil
4. Bila ada bukti-bukti pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau
bukti-bukti pendukung lainnya harus dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.
KELENGKAPAN PENGELOLAAN DANA KAS KECIL
1. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN YANG
DIPERLUKAN
Dalam perusahan yang menyetorkan semua dana yang diterimanya ke bank, pengeluaran kas umum dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Untuk pembayaran dalam batas jumlah tertentu yang tidak pantas menggunakan cek, pengeluaran kas dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil. Dalam pengelolahan dana kas kecil diperlukan standar prosedur pengelolahan dana kas kecil yang ditetapkan perusahaan. Perlengkapan dan peralatan yang diperlukan dalam pengelolahan dana kas kecil antara lain :
- buku
jurnal pengeluaran kas;
- buku
jurnal kas kecil;
- formulir
surat permintaan pengisian dana kas kecil;
- formulir
permintaan pengeluaran dana kas kecil;
- formulir
bukti pengeluaran kas kecil;
- formulir
laporan penggunaan dana kas kecil;
- alat-alat
tulis kantor seperti kertas, pinsil, pena, penghapus, dan penggaris;
- alat-alat
hitung manual atau elektrik;
2. PROSEDUR PENGELOLAAN KAS KECIL
Kegiatan pengelolahan
dana kas kecil meliputi pembentukan dana kas kecil, penggunaan dana kas kecil,
dan pengisian kembali dana kas kecil. Langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam kegiatan tersebut sebagai berikut:
a.
Prosedur pembentukan dana kas kecil
Dana kas kecil dibentuk
berdasarkan surat keputusan kepala bagian keuangan. Perusahaan yang memiliki
standar prosedur operasional, semua jenis pengeluaran kas melibatkan Bagian
Hutang, Bagian Kasa, dan Pemegang dana kas kecil. Dan tugas masing-masing
bagian adalah sebagai berikut:
1). Bagian Hutang
a. Menerima surat keputusan pembentukan dana kas kecil dari Kepala Bagian
Keuangan.
b. Membuat bukti pengeluaran kas dalam rangkap 3.
c. Lembar 1 dan 3 diserahkan kepada Kepala Bagian Kasa, dilampirkan
surat dana kas kecil.
d. Lembar 2 diserahkan kepada bagaian buku pembantu yang terkait
misalnya bagian kartu biaya dan bagian kartu sediaan untuk diarsipkan.
e. Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar yang belum
dibayar.
f. Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas
dari bagaian Kepala Kasa, dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas kecil.
g. Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai data bukti
pengeluaran kas yang telah dicap lunas dalam daftar bukti kas keluar pada kolom
yang disediakan.
h. Menyerahkan bukti kas pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap
lunas kepada Bagian Jurnal dan Laporan.
2) Bagian Kasa
a. Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 dilampiri surat keputusan
pembentukan dana kas kecil dari Bagian Hutang.
b. Menyediakan cek sebesar jumlah yang tercantum dalam bukti pengeluaran
kas untuk ditandatangani oleh pejabat perusahaan yang berwewenang mengeluarkan
kas.
c. Membubuhkan cap tanda lunas pada bukti pengeluaran kas pada lembar 1 dan
3 serta surat pembentukan dana kas kecil.
d. Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 yang telah dicap lunas:
e. Lembar 1, diserahkan pengeluaran kas kepada Bagian Hutang di lampiri
surat bukti pembentukan dana kas.
f. Lembar 3, bersama dengan cek yang bersangkutan diserahkan kepada
pemegang dana kas kecil.
3) Bagian Jurnal dan
laporan
a. Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas dilampiri
surat pembentukan dana kas kecil dari Bagia hutang.
b. Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran kas.
c. Mengarsipkan bukti pengeluaran kas bersama surat keputusan pembentukan
dana kas kecil dalam map arsip bukti pengeluaran kas yang sudah dibayar.
4) Pemegang dana kas
kecil
a. Menerima cek bukti
pengeluaran kas lembar 3 dari bagian kasa.
b. Menguangkan cek ke bank dan menyiapkan dana kas kecil.
c. Mengarsipkan bukti pengeluaran kas berdasarkan urutan tanggal.
b. Menguangkan cek ke bank dan menyiapkan dana kas kecil.
c. Mengarsipkan bukti pengeluaran kas berdasarkan urutan tanggal.
PROSEDUR PENGELUARAN
DANA KAS KECIL
Formulir yang digunakan dalam pengeluaran dana kas kecil terdiri atas formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil dan bukti pengeluaran kas kecil. Pihak yang berperan adalah Pemegang Dana Kas Kecil dan bagian yang menggunakan (pemakai) dana kas kecil. Kegiatan masing-masing pihak sebagai berikut :
1. Pemakai dana kas
kecil
·
Mengisi formulir surat permintaan
pengeluaran dana kas kecil sebanyak dua lembar untuk selanjutnya diserahkan
kepada pemegang dana kas kecil.
·
Menerima uang tunai dan surat permintaan
pengeluaran dana kas kecil lembar kesatu dari pemegang dana kas kecil.
·
Mengumpulkan bukti-bukti penggunaan
pengeluaran dana kas kecil lembar kesatu dari pemegang dana kas kecil.
·
Mengisi formulir bukti pengeluaran kas
kecil berdasarkan data bukti pendukung.
·
Menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil,
bukti-bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran kas kecil, bukti-bukti
pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar pertama kepada
pemegang dana kas kecil.
·
Menerima surat permintaan pengeluaran dana
kas kecil lembar kedua yang telah dicap lunas dari pemegang dana kas kecil
untuk diarsipkan.
1. Pemegang dana kas kecil
a. Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 dan 2 dari
bagian yang memerlukan dana (pemakai).
b. Menyerahkan uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
lembar 1 kepada pemakai dana kas kecil.
c. Menerima bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan surat
permintaan pengeluaran kas kecil lembar 1 dari pemakai dana kas kecil sebagai
bukti pertanggung jawaban.
d. Membubuhkan cap lunas pada bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti
pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 dan 2.
e. Menyerahkan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 2 yang
telah dicap lunas kepada pemakai dana kas kecil.
f. Menyiapkan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat
pengeluaran dana kas kecil lembar 1. Dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada
Bagian Hutang pada saat pegajuan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
PROSEDUR
PENGISIAN KEMBALI DANA KAS KECIL
Pengisian dana kas kecil
dilakukan apabila sisa dana kas kecil dipandang tidak cukup untuk memenuhi
permintaan bagian-bagian pemakai dana kas kecil. Formulir yang diperlukan
terdiri atas formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil dan formulir
bukti pengeluaran kas, bukti pengeluaran kas kecil dengan dokumen pendukungnya.
Pihak-pihak yang terlibat didalamnya adalah pemegang dana kas kecil, bagian
hutang, bagian kasa bagian jurnal dan laporan. Kegiatan masing-masing pihak
adalah :
1.
Pemegang dana kas kecil
a.Mengisi formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebanyak dua
lembar.
b.Menyerahkan formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil yang
telah diisi kepada bagian hutang, dilampirkan dengan bukti pengeluaran kas
kecil beserta dokumen pendukung untuk dana yang telah digunakan.
c. Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 dari bagian kasa.
d. Menguangkan cek ke bank untuk disimpan sebagai dana kas kecil.
e. Mengarsipkan bukti kas keluar lembar 3 menurut urutan tanggal.
2. Bagian hutang
a.Menerima surat permintaan pengisian kembali dana kas kecil dari pemegang
dana kas kecil sebanyak 2 lembar.
b. Membuar bukti pengeluaran kas sebanyak 3 lembar.
c. Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti pengeluaran kas.
d. Mendistribusikan bukti pengeluaran kas,
e. Lembar 1 dan 3, diserahkan kepada bagian kasa dilampir dengan surat
permintaan pengisian kembali kas kecil lembar 2 dan dokumen pendukungnya.
f. Lembar 2, diserahkan kepada bagian buku pembantu, dilampir surat permintaan
pengisian kembali kas kecil lembar 1 untuk dicatat dalam kartu yang
bersangkutan.
g. Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas dari
bagian kasa, dilampiri surat permintaan pengisian kembali dana kas kecil lembar
2 beserta dokumen pendukungnya.
h. Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai dengan data bukti
pengeluaran kas dalam daftar bukti pengeluaran kas.
i. Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1, surat permintaan pengisian
kembali dana kas kecil lembar 2 beserta dokumen pendukungnya kepada bagian buku
jurnal dan laporan.
3. Bagian Kasa
a. Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3, dari bagian Hutang
dilampiri dengan surat permintaan pengisian kembali kas kecil lembar 2 dan
dokumen pendukungnya.
b. Menyediaakan cek sebesar jumlah yang tertulis dalam bukti pengeluaran
kas, untuk ditandatangani pejabat perusahaan yang berwenang.
c. Menyerahkan cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 yang telah dicap
lunas kepada pemegang dana kas kecil.
d. Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas dan
surat permintaan pengisian kembali kas kecil lembar 2 beserta dokumen
pendukungnya kepada bagian hutang.
4. Bagian Jurnal dan Laporan.
a. Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1, surat permintaan pengisian
kembali dana kas kecil lembar 2 beserta dokumen pendukungnya kepada bagian
jurnal dan laporan.
b. Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran kas atau
cek register.
c. Mengarsipkan bukti pengeluaran kas lembar 1, surat permintaan pengisian
kembali dana kas kecil lembar 2 beserta dokumen pendukungnya dalam arsip bukti
pengeluaran kas yang sudah dibayar
PENGISIAN KAS KECIL
Jadi bila jumlah uang
yang terdapat dalam kas kecil sudah menipis, maka dana harus diisi dengan cara
:
1. Pemegang kas kecil mengajukan
permintaan pada bendahara kas
2. Pemegang kas kecil
menyiapkan daftar pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil.
3. Apabila sudah sesuai
dengan ketentuan, maka bendahara kas akan memberi tanda persetujuan pada
formulir permintaan dan memberikan dana sebesar jumlah kas kecil yang telah
dikeluarkan.
METODE
PENCATATAN KAS KECIL
1.
METODE
DANA TETAP ( IMPREST FUN SYSTEM)
Dalam metode ini dana kas kecil besarnya
selalu tetap, sesuai dengan yang telah ditetapkan pihak manajemen. Sehingga
pencatatan dilaksanakan apabila ada penambahan/ pengisian kembali dana kas
kecil
2. METODE DANA TIDAK TETAP ( FLUCTUATION FUND
SYSTEM)
Pada metode ini besar kecilnya dana kas kecil
berubah-ubah sesuai dengan transaksi yang terjadi menyangkut kas kecil, setiap
terjadi perubahan jumlah uang dalam kas kecil selalu diadakan pencatatan.
Contoh:
PT DUHA LAIA menyelenggarakan kas kecil untuk
pengeluaran-pengeluaran kecil.
Kas
kecil tersebut dibuka pada tanggal 1 Januari 2004 dengan menerima uang sebesar Rp 1.000.000,00 dari Kas Umum. Untuk
selanjutnya kas kecil diisi setiap tanggal 10 dan 25.
Transaksi
yang berhubungan dengan kas kecil selama bulan Januari 2004, sebagai berikut:
Januari
|
03
|
Dibayar
biaya angkut barang yang dibeli Rp 50.000,00
|
|
05
|
Dibeli perangko Rp
75.000,00 dan Materai Rp 125.000,00 (suplai kantor).
|
|
09
|
Dibayar
Rekening Listrik Rp 108.000,00 dan air Rp 54.000,00.
|
|
10
|
Dana kas kecil diisi
kembali.
|
|
12
|
Dibayar Biaya Telepon
Rp 125.000,00
|
|
15
|
Dibeli
snack untuk rapat dinas Rp 80.000,00.
|
|
20
|
Dibeli suplai kantor Rp
150.000,00
|
|
25
|
Dana kas kecil diisi
kembali.
|
|
26
|
Dibayar untuk sosial
(ada anggota keluarga karyawan yang meninggal) Rp 150.000,00.
|
|
28
|
Dibeli suplai kantor Rp
100.000,00
|
|
31
|
Dibayar
biaya angkut barang yang dibeli Rp 20.000,00.
|
Diminta:
Catat
transaksi tersebut ke dalam:
Jurnal umum, dengan
metode:
1)
Dana
Tetap
2)
Dana
tidak tetap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar